Tuesday, May 28, 2013

Mineral Kuarsa

KUARSA
Sejarah penemuan dan penamaan
Penemuan kuarsa dimulai pada abad ke 17, Nicholas Steno mempelajari kuarsa berdasarkan kristalografinya, ia menemukan bahwa kristal kuarsa merupakan prisma panjang dengan setiap sudut sebesar 60°. Pada tahun 1880, Jacques and Pierre Curie menemukan sifat piezoelectricity. Pada tahun 1921, Walter Guyton Cady mengembang osilator atau resonator kuarsa untuk pertama kalinya. Pada tahun 1923, George Washington Pierce mematenkan desain osilator kuarsanya. Pada tahun 1927, Warren Marrison menciptakan osilator jam berdasarkan prinsip yang digunakan oleh Cady dan Pierce.
Secara etimologi Kuarsa atau Quartz berasal dari Bahasa Jerman yaitu Quarz yang mana berasal dari Slavic, pekerja tambang Ceska menyebutnya sebagai křemen
Nama Kuarsa (Quartz) berasal dari bahasa Saxon, "Querkluftertz", atau yang disebut dengan cross-vein ore.

Sifat fisik Kuarsa
Kuarsa (silicon dioxide atau SiO2) adalah mineral tunggal utama di bumi. Terdiri dari banyak warna dan bentuk. Kuarsa juga dapat berwarna coklat, hitam ataupun ungu (amethyst), jarang terdapat berwarna hijau dan warna warna lainnya tergantung dari campuran yang terkandung di dalamnya. Apabila kita telah terbiasa dengan mineral kuarsa ini maka akan mudah sekali untuk mengenalinya dalam bentuk yang bermacam-macam. Kuarsa memiliki cerat berwarna putih, sehingga jika mineral kuarsa ( apapun warnanya ) digoreskan pada lempeng porselin atau mineral lain yang lebih keras daripada kuarsa,  maka warna dari serbuk kuarsa yang menggores tersebut akan berwarna putih. Dalam skala MOHS, kuarsa memiliki derajat kekerasan 7, sehingga untuk menggoresnya kita bisa menggunakan mineral topaz ( yang memiliki kekerasan 8 ) atau dengan amplas yang memiliki permukaan kasar. Kilap dari kuarsa adalah kaca. Jika kita pantulkan seberkas cahaya pada kuarsa, maka kilap yang dihasilkan memberikan kesan seperti kaca. Selain itu, kuarsa juga bersifat tembus cahaya, sehingga dari sifat transparansinya termasuk mineral yang Transparant.
Dilihat dari ciri – ciri fisiknya, seperti kalsit,  kuarsa juga memiliki warna yang bervariasi, umumnya putih, ungu, coklat, bahkan tak berwarna. Bahkan, beberapa spesimen ada yang memiliki multiwarna atau bahkan bercampur ( seperti putih keunguan ). Hal ini karena magma yang menyusun mineral tersebut bersifat asam. Kuarsa memiliki rumus kimia SiO2 , berat molekul 60,08 gm, dengan komposisi :
·         (Si)  Silikon  46,74 %
·         (O2) Oksigen  53,26 %
           Berdasarkan literatur yang ada, kuarsa memiliki berat jenis 2,6 - 2,7, yang berarti berat kalsit ketika di luar air lebih besar 2,6 - 2,7 x dibanding ketika di dalam air. Kuarsa tidak memiliki belahan, sehingga belahannya tidak menentu karena tidak adanya bidang belahan. Kuarsa memiliki pecahan ( fracture ) concoidal, yaitu memperlihatkan gelombang yang melengkung di permukaan, seperti kenampakan bagian luar kulit kerang atau botol yang dipecah.
           Sifat dalam ( tenacity ) dari kuarsa adalah rapuh ( brittle ), sehingga bila digores menjadi tepung / bubuk dan mudah hancur jika diberi gaya. Bentuk kristalnya hexagonal, dengan kelas simetri dihexagonal bypiramidal. Kuarsa bersifat diamagnetic, sehingga tidak dapat ditarik oleh magnet.
           Kuarsa tergolong di dalam mineral silikat, dicirikan oleh adanya ikatan antara unsur Si dengan O . Silikat merupakan gugus molekul yang mengandung SiO4 tetrahedral. Golongan mineral ini meliputi 25 % dari keseluruhan mineral yang dikenal dan 40 % dari mineral yang umum dijumpai pada batuan.
Contoh lainnya : Feldspar, olivine, piroksin ( augite ), hornblende, kaolin, dll.
Pada dasarnya kuarsa yang murni disebut kristal. Kristal selalu menunjukkan enam sisi pada bagian luar, sedangkan di dalam ketika kita belah kuarsa tidak mempunyai arah belahan. Bentuk fracture conchoidal dan kilap kaca adalah penciri utama mineral kuarsa ini. System Kristal kuarsa adalah heksagonal.

Kemunculan kuarsa pada batuan
Mineral kuarsa terdapat di semua jenis batuan Batuan Beku asam sampai intermediet, Batuan Sedimen dan pada batuan metamorf  sering dijumpai dalam bentuk urat kuarsa.
Mineral kuarsa banyak dijumpai pada kebanyakan daerah geologi, tetapi pada umumnya terbentuk pada batuan sedimen seperti batu pasir dan pada batuan beku tertentu seperti granite. Pada batuan granite butiran kuarsa biasanya muncul berwarna abu-abu. Pada waktu batuan kristal ini terbentuk jauh di bawah permukaan, mineral kuarsa adalah mineral yang terakhir kali terbentuk dan biasanya tidak mempunyai ruang untuk membentuk kristal. Pada batuan pegmatites, kuarsa kadang-kadang membentuk kristal yang sangat besar bisa mencapai beberapa meter.
Pada batuan metamorf seperti gneiss, kuarsa terkonsentrasi di dalam garis garis dan urat urat batuan. Pada keadaan ini butirannya tidak mengambil type bentuk kristalnya.
Kuarsa memiliki banyak variasi nama dibandingkan dengan mineral lain. Mineral Chalcedony, contohnya, adalah salah satu varietas dari kuarsa. Juga dikenal sebagai Microcrystalline Quartz, karena bentuk kuarsanya yang hanya dapat dilihat secara microscopic, compacted crystals. Namun, kebanyakan referensi menyebutkan kuarsa dan chalcedony merupakan mineral yang berbeda. Variasi kuarsa lainnya adalah Citrinedan rose Quartz.
Beberapa macrocrystalline (kristal besar) varietas yang terkenal dan populer sebagai batu hias dan sebagai batu permata.
·         Amethyst adalah berbagai batu permata ungu.
·         Citrine adalah kuning ke berbagai batu permata oranye yang langka di alam tetapi sering dibuat dengan memanaskan Amethyst.
·         Milky Quartz adalah berbagai putih berawan.
·         Prasiolite adalah daun bawang hijau batu permata berbagai yang langka di alam tetapi dibuat oleh pemanasan Amethyst dari lokasi tertentu.
·         Batu kristal adalah berbagai jelas yang juga digunakan sebagai batu permata.
·         Rose kuarsa adalah merah muda kemerahan berbagai merah muda.
·         Kuarsa berasap adalah coklat sampai berbagai abu-abu.
Cryptocrystalline (kristal terlalu kecil untuk dilihat bahkan oleh mikroskop) varietas juga digunakan sebagai semi-batu berharga dan untuk keperluan pajangan. Varietas ini dibagi lebih banyak karakter daripada dengan warna.
Primer varietas kalsedon adalah sebagai berikut:
·         Agate adalah berbagai banded (kadang-kadang dengan band tembus)
·         Bloodstone hijau dengan merah Speckles
·         Carnelian berwarna kuning sampai jingga
·         Chrysoprase hijau
·         Flint umumnya hitam dengan struktur mikroskopis berserat
·         Jasper adalah setiap batu akik berwarna-warni
·         Onyx hitam, putih, atau bolak hitam dan putih
·         Sard berwarna kuning hingga coklat
·         Sardonyx adalah banded, bolak sard dan (biasanya putih) onyx

Sifat optik Kuarsa
Sifat Optik Yang Khas :
·         Colorless, relief rendah
·         Bentuk tak beraturan, dalam batuan umumnya anhedral
·         Tidak punya belahan
·         Gelapan bergelombang
·         Warna interferensi abu2 orde1
·         TO sumbu I (+)
·         nw = 1.544
ne
 = 1.553
·         Orientasi optik:  sumbu optik terletak pada sumbu c, perpanjangan kristal memotong ujung-ujung sumbu yang berlengan pendek.
·         Komposisi: kandungan dasarnya berupa SiO2, meskipun bekas kandungan mineral dari Ti, Fe, Mn, Al, kemungkinan dapat ditemukan.
·         Sifatnya tidak mudah terubah dan sangat stabil pada lingkungan yang mudah mengalami pelapukan

Genesa
Genesa mineral Kuarsa, mineral ini mempunyai ukuran yang kecil, ini berarti menunjukan bahwa mineral ini paling akhir terbentuk oleh karena mineral ini tidak mempunyai cukup ruang untuk terbentuk sesudah  mineral-mineral lain terbentuk. Dari bentuk mineral yang anhedral dapat diketahui mineral ini terbentuk paling akhir karena bidang batas mineral dipegaruhi oleh mineral lain sehingga bidang batasnya hampir tidak terlihat, kemudian terdapatnya sedikit pecahan pada mineral ini menunjukan bahwa mineral ini terletak pada di akhir oleh karena itu mineral ini mempunyai resistensi yang tinggi dan mineral ini terdapat pada batuan beku asam hal ini dikarenakan mineral ini terbentuk di akhir (semakin keatas sifatnya semakin basa dan semakin kebawah semakin asam).
Asosiasi
Mineral kuarsa dapat berasosiasi dengan berbagai jenis mineral yang menyusun batuan, baik itu batuan beku asam, intermediet, batuan sedimen, piroklastik, maupun pada batuan metamorf.


DAFTAR PUSTAKA
http://www.minerals.net/mineral/silicate/tecto/quartz/quartz.htm
http://www.minsocam.org/MSA/collectors_corner/arc/silicanom.htm
http://www.mindat.org/min-3337.html
http://www.webmineral.com/data/Quartz.shtml
http://www.handbookofmineralogy.org/pdfs/QUARTZ.pdf


Monday, April 29, 2013

Ciri-ciri Sesar


Secara garis besar, sesar dibagi menjadi dua, yaitu sesar tampak dan sesar buta (blind fault). Sesar yang tampak adalah sesar yang mencapai permukaan bumi sedangkan sesar buta adalah sesar yang terjadi di bawah permukaan bumi dan tertutupi oleh lapisan seperti lapisan deposisi sedimen.
Pengenalan sesar di lapangan biasanya cukup sulit. Beberapa kenampakan yang dapat digunakan sebagai penunjuk adanya sesar antara lain
a. adanya struktur yang tidak menerus (lapisan terpotong dengan tiba-tiba)
b. adanya perulangan lapisan atau hilangnya lapisan batuan.
c. kenampakan khas pada bidang sesar, seperti cermin sesar, gores garis.
d. kenampakan khas pada zona sesar, seperti seretan (drag), breksi sesar, horses, atau slices, milonit.
e. silisifikasi dan mineralisasi sepanjang zona sesar.
f. perbedaan fasies sedimen.
g. petunjuk fisiografi, seperti gawir (scarp), scarplets (piedmont scarp), triangular facet, dan terpotongnya bagian depan rangkaian pegunungan structural.
Kenampakan-kenampakan tersebut tidak harus semua tampak di lapangan sebagai syarat adanya sesar. Beberapa kenampakan diantaranya yang tampak di lapangan sudah dapat digunakan untuk menentukan adanya sesar di lokasi tersebut.

Tuesday, February 5, 2013