Wednesday, February 4, 2015

Cahaya Bulan

Perlahan dan sangat pelan, hingga mentari kembali bersinar.
Di tengah belantara rimba kupandang langit gelap yang merona merah,
Rembulan memancarkan cahaya redup seakan ingin pergi jauh,
Sangat pelan tapi pasti, cahayanya meredup dan menyisakan luka di hati,
Aku masih sendiri di sini menanti kehadirannya, di tengah keramaian aku merasakan sepi yang tak bertepi,
Di tengah kesunyian malam ku berdiskusi dengan alam yang memberi isyarat (bahasa alam),
Hingga saat ini kumasih menunggu, menunggu datangnya dirimu hingga akhir dari cerita hidupku.

Kaktus Hitam


Gambaran hati seorang kekasih yang menanti kekasihnya datang untuk kembali bersua di  tengah sunyinya malam. Kondisinya menggambarkan rasa pedih yang mendalam dan kehancuran yang ia alami. Hanya alam yang dapat mengerti akan dirinya, alam yang berbicara dengan isyarat memberinya satu harapan. Entahlah ia gila atau apalah itu, tapi dirinya mendapat pencerahan untuk tetap menunggu kekasihnya datang.
Problema hidup dalam hal percintaan memang tidak mudah, kadang kita bahagia tapi kadang pula kita merasa hancur. Itulah Cinta semu, tetapi percayalah Cinta yang Suci itu hanya membawa kebahagiaan. Karena hakikat cinta itu adalah semangat untuk menjalani hidup, seperti kata seorang pencinta, "Bukan cinta namanya kalau hanya membawa luka, karena cinta adalah perasaan yang memberikan semangat untuk mencapai segalanya."
Seorang pencinta juga harus bisa berkorban untuk mereka yang ia cintai, tanpa mengharapkan balasan apapun.

0 comments:

Post a Comment