Mau bagaimana lagi, saat mimpi dan realita semakin bertolak belakang. Saat setiap manusia hanya bisa menilai sisi buruk dari manusia lainnya, saat mereka hanya mampu mencemooh dan mengintimidasi sesamanya tanpa ada keinginan untuk mengetahui apa yg orang lain fikirkan, saat para kerabat memutuskan untuk membebankan segala urusan kepada seorang pelayan dan saat semuanya berantakan tak satupun yang melirik. Inikah sistem yg dulu kalian banggakan? Untuk apa juga saling menyalahkan? Toh ujung2nya hanya si pelayan yg akan kalian salahkan.
Yang perlu kalian tahu, ada harapan yang hancur, ada tali silaturahmi yang mulai menipis dan ada Mimpi yang kandas di tempat ini.
Katanya kurang manajemen, apa betul itu yang kurang, bukankah yg akan di manajemen yg hilang entah kemana?
ENTAHLAH, bingung aku memikirkannya.
dan Entah, apakah aku benar-benar menikmatinya atau hanya berpura-pura saja menikmatinya.
0 comments:
Post a Comment